A.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan praktikum Kimia Dasar dengan materi
“kecepatan reaksi” adalah :
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
B. DASAR TEORI
Kecepatan reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu
zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu (Zulfikar.2010).
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecepatan reaksi diantaranya. (a) Konsentrasi Larutan, makin besar konsentrasi suatu
larutan semakin
banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya
tumbukan, dengan demikian makin besar pula
kemungkinan terjadinya reaksi.
Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi
pereaksi cukup besar. Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat
reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. (b) Suhu Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu
dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang
bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi
sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat
mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih
besar. (c) Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam
suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut
terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen,
dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk
dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Fungsi
katalis adalah
memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu
reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi
pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Ada dua macam katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsimempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi. Katalis
positif berperan menurunkan energi pengaktifan, dan membuat orientasi molekul
sesuai untuk terjadinya tumbukan (Harrizul.1994). (d) Luas Permukaan Luas
permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang
terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu
juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil (____.2010)
(e) Waktu
C.
WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum
Kimia Dasar dengan materi “kecepatan reaksi“
dilaksanakan pada hari Selasa
20 April 2012 pukul 15.30 – 17.00 WIB dan bertempat di Laboratorium
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum Kimia Dasar
dengan materi ‘kecepatan reaksi” adalah Rak tabung
reaksi, Tabung reaksi, Beaker gelas, Stop watch/jam tangan, Gelas pengaduk, Gelas ukur, Thermometer, Penjepit kayu, dan Pipet tetes.
Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah, Na2S 0,2 N; 0,8 N dan N2SO4 0,2 N ; 0,4 N ; 0,6 N
; 0,8 N ; 1 N serta Aquades.
E.
PROSEDUR KERJA
1.
Prosedur kerja hubungan antara kecepatan raeksi dengan
konsentrasi H2SO4.
a. Mengisi 5 tabung reaksi masing masing dengan 5 ml Na2S 0,2 N dan meletakannya di rak tabung
reaksi yang telah disediakan sebelumnya.
b. Mengisikan pada tabung pertama 5 ml H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N dan mengaduknya sampai timbul kekeruhan.
c. Mencatat waktu yang diperlukan hingga terbentuknya kekeruhan pada tabel
yang telah disediakan.
d. Mengulangi percobaan di atas untuk tabung
reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 ;
0,4 N ; 0,6 N ; 0,8 N ; 1 N.
2.
Prosedur
kerja hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S
a. Mengisi 5 tabung reaksi masing masing
dengan 5 ml H2SO4 0,2 N dan meletakannya di rak tabung
reaksi.
b. Mengisikan pada tabung pertama 5 ml Na2S 0,2 N dan mengaduknya sampai timbul kekeruhan.
c. Mencatat waktu yang
diperlukan hingga terbentuknya
kekeruhan pada table yang telah disediakan.
d. Mengulangi percobaan di atas untuk tabung
reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 0,8 N
F.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil
Pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4
No
|
Bahan mula-mula
|
Bahan yang di tambahkan
|
Waktu terbentuk kekeruhan (t)
|
Nilai 1/t
|
||
Nama
|
jumlah
|
Nama
|
jumlah
|
|||
1
|
Na2S 0,2 N
|
5 ml
|
H2SO4 0,2 N
|
5 ml
|
25,27
detik
|
0,039
|
2
|
Na2S 0,2 N
|
5 ml
|
H2SO 4 0,4 N
|
5 ml
|
24,18
detik
|
0,041
|
3
|
Na2S 0,2 N
|
5 ml
|
H2SO 4 0,6 N
|
5 ml
|
20,38
detik
|
0,049
|
4
|
Na2S 0,2 N
|
5 ml
|
H2SO 4 0,8 N
|
5 ml
|
19,13
detik
|
0,052
|
5
|
Na2S 0,2 N
|
5 ml
|
H2SO4
1
N
|
5 ml
|
18,89
detik
|
0,053
|
Nilai
|
Konsentrasi Larutan H2SO4
|
Tabel 2. Hasil
pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan
konsentrasi Na2S.
No
|
Bahan mula-mula
|
Bahan yang di tambahkan
|
Waktu terbentuk kekeruhan (t)
|
Nilai 1/t
|
||
Nama
|
jumlah
|
Nama
|
Jumlah
|
|||
1
|
H2SO4 0,2
|
5 ml
|
Na2S 0.2 N
|
5 ml
|
33,62
detik
|
0,029
|
2
|
H2SO4
0,2
|
5 ml
|
Na2S . 08 N,
|
5 ml
|
23,41
detik
|
0,042
|
Nilai
|
Konsentrasi Larutan Na2S
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan table 1. Hasil pengamatan hubungan antara konsentrasi H2SO4
dengan kecepatan reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut, larutan Na2S dengan
konsentrasi 0,2 N yang telah dimasukan
kedalam 5 buah tabung reaksi sebanyak 5 ml tiap tabung direaksikan dengan 5 ml
larutan H2SO4
dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Tabung pertama direaksikan dengan H2SO4 dengan
konsentrasi 0,2 N, tabung kedua direaksikan dengan H2SO4 dengan
konsentrasi 0,4 N, tabung ketiga direaksikan dengan H2SO4
dengan konsentrasi 0,6 N, tabung keempat direaksikan dengan H2SO4
dengan konsentrasi 0,8 N, tabung kelima direaksikan dengan H2SO4
dengan konsentrasi 1 N. Setelah
dilakukan penghitungan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan menggunakan stopwatch,
diketahui semakin besar konsentrasi H2SO4, semakin cepat
kecepatan reaksi. Larutan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N yang
direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N memerlukan waktu 25,17 detik untuk terbentuk
kekeruhan, sedangkan H2SO4 0,4 N memerlukan waktu 24,18
detik, HaSO4 0,6 N memerlukan waktu 20,38 detik, H2SO4
0,8 N memerlukn waktu 19,13 detik dan H2SO4 1 N
memerlukan waktu 18,89 detik. Pada grafik hubungan antara konsentrasi H2SO4
dengan kecepatan reaksi dapat dilihat,
garis yang tebentuk terus menerus naik dari kiri bawah ke kanan atas ini juga
menunjukan semakin besar konsentrasi suatu larutan maka akan semkin cepat
larutan tersebut bereaksi. Untuk menghitung nilai
dapat dihitung
dengan membagikan 1 dengan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan.
Berdasarkan table 2. Hasil pengamatan hubungan antara konsentrasi Na2S
dengan kecepatan reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut larutan H2SO4
dengan konsentrasi 0,2 N yang telah
dimasukan kedalam 2 buah tabung reaksi sebanyak 5 ml tiap tabung direaksikan dengan
5 ml larutan Na2S dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Tabung
pertama direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N dan tabung
kedua direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,8 N.
Setelah dilakukan penghitungan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan menggunakan stopwatch,
diketahui semakin besar konsentrasi Na2S, semakin cepat kecepatan
reaksi. Larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N yang
direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N memerlukan waktu 33,62 detik untuk terbentuk
kekeruhan, sedangkan larutan Na2S 0,8 N memerlukan waktu 23,41
detik. Pada grafik Hubungan konsentrasi Na2S dapat dilihat garis
yang dibentuk naik dari kiri bawah kekanan atas, ini menunjukan kecepatan
reaksi semakin meningkat ketika konsentrasi Na2S ditingkatkan. Untuk
menghitung nilai
dapat dihitung
dengan membagikan 1 dengan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan.
H.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil Praktikum dapat disimpulkan bahwa Kecepatan Reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang
dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu.
Pada umumnya kecepatan reaksi akan
besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar. Dengan berkurangnya konsentrasi
pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. Dan
kecepatan reaksi juga akan meningkat ketika suhu meningkat. Adapun -faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi adalah Suhu, Konsentrasi, Luas Permukaan, Katalisator, dan Waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar