Senin, 15 April 2013

Kecepatan reaksi

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum Kimia Dasar dengan materi “kecepatan reaksi” adalah :
1.   Mahasiswa dapat mengetahui konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
2.   Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
B.     DASAR TEORI
Kecepatan reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu (Zulfikar.2010).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi diantaranya. (a) Konsentrasi Larutan,  makin besar konsentrasi suatu larutan semakin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan, dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi. Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar. Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. (b) Suhu Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. (c) Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Ada dua macam katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsimempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi. Katalis positif berperan menurunkan energi pengaktifan, dan membuat orientasi molekul sesuai untuk terjadinya tumbukan (Harrizul.1994).  (d) Luas Permukaan Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil (____.2010) (e) Waktu

C.    WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum Kimia Dasar dengan materi  “kecepatan reaksi“ dilaksanakan pada hari Selasa 20 April  2012 pukul 15.30 – 17.00 WIB dan bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.
D.    ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Kimia Dasar dengan materi ‘kecepatan reaksi adalah Rak tabung reaksi, Tabung reaksi, Beaker gelas, Stop watch/jam tangan, Gelas pengaduk, Gelas ukur, Thermometer, Penjepit kayu, dan Pipet tetes.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah, Na2S 0,2 N; 0,8 N dan N2SO4 0,2 N ; 0,4 N ; 0,6 N ; 0,8 N ; 1 N  serta Aquades.
E.     PROSEDUR KERJA
1.        Prosedur kerja hubungan antara kecepatan raeksi dengan konsentrasi H2SO4.
a.       Mengisi 5 tabung reaksi masing masing dengan 5 ml Na2S 0,2 N dan meletakannya di rak tabung reaksi yang telah disediakan sebelumnya.
b.      Mengisikan pada tabung pertama 5 ml H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N dan mengaduknya sampai timbul kekeruhan.
c.       Mencatat waktu yang diperlukan hingga terbentuknya kekeruhan pada tabel yang telah disediakan.
d.      Mengulangi percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 ; 0,4 N ; 0,6 N ; 0,8 N ; 1 N.
2.      Prosedur kerja hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S
a.    Mengisi 5 tabung reaksi masing masing dengan 5 ml H2SO4 0,2 N dan meletakannya di rak tabung reaksi.
b.   Mengisikan pada tabung pertama 5 ml Na2S 0,2 N dan mengaduknya sampai timbul kekeruhan.
c.    Mencatat waktu yang diperlukan hingga terbentuknya kekeruhan pada table yang telah disediakan.
d.   Mengulangi percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 0,8 N
F.     HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4
No
Bahan mula-mula
Bahan yang di tambahkan
Waktu terbentuk kekeruhan (t)
Nilai 1/t
Nama
jumlah
Nama
jumlah
1
Na2S 0,2 N
5 ml
H2SO4  0,2 N
5 ml
25,27 detik
0,039
2
Na2S 0,2 N
5 ml
H2SO 4  0,4 N
5 ml
24,18 detik
0,041
3
Na2S 0,2 N
5 ml
H2SO 4  0,6 N
5 ml
20,38 detik
0,049
4
Na2S 0,2 N
5 ml
H2SO 4  0,8 N
5 ml
19,13 detik
0,052
5
Na2S 0,2 N
5 ml
H2SO4   1 N
5 ml
18,89 detik
0,053
Nilai
Konsentrasi Larutan H2SO4

Tabel 2. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S.
No
Bahan mula-mula
Bahan yang di tambahkan
Waktu terbentuk kekeruhan (t)
Nilai 1/t

Nama
jumlah
Nama
Jumlah
1
H2SO4 0,2
5 ml
Na2S   0.2 N
5 ml
33,62 detik
0,029
2
H2SO4 0,2
5 ml
Na2S . 08 N,
5 ml
23,41 detik
0,042

Nilai
Konsentrasi Larutan Na2S
G.    PEMBAHASAN
Berdasarkan table 1. Hasil pengamatan hubungan antara konsentrasi H2SO4 dengan kecepatan reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut, larutan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N  yang telah dimasukan kedalam 5 buah tabung reaksi sebanyak 5 ml tiap tabung direaksikan dengan 5 ml larutan  H2SO4 dengan konsentrasi  yang berbeda-beda. Tabung pertama direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N, tabung kedua direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,4 N, tabung ketiga direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,6 N, tabung keempat direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,8 N, tabung kelima direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi  1 N. Setelah dilakukan penghitungan waktu yang diperlukan hingga  terbentuk kekeruhan menggunakan stopwatch, diketahui semakin besar konsentrasi H2SO4, semakin cepat kecepatan reaksi. Larutan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N yang direaksikan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N  memerlukan waktu 25,17 detik untuk terbentuk kekeruhan, sedangkan H2SO4 0,4 N memerlukan waktu 24,18 detik, HaSO4 0,6 N memerlukan waktu 20,38 detik, H2SO4 0,8 N memerlukn waktu 19,13 detik dan H2SO4 1 N memerlukan waktu 18,89 detik. Pada grafik hubungan antara konsentrasi H2SO4 dengan kecepatan reaksi  dapat dilihat, garis yang tebentuk terus menerus naik dari kiri bawah ke kanan atas ini juga menunjukan semakin besar konsentrasi suatu larutan maka akan semkin cepat larutan tersebut bereaksi. Untuk menghitung nilai   dapat dihitung dengan membagikan 1 dengan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan.
Berdasarkan table 2. Hasil pengamatan hubungan antara konsentrasi Na2S dengan kecepatan reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N  yang telah dimasukan kedalam 2 buah tabung reaksi sebanyak 5 ml tiap tabung direaksikan dengan 5 ml larutan  Na2S dengan konsentrasi  yang berbeda-beda. Tabung pertama direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N dan tabung kedua direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,8 N. Setelah dilakukan penghitungan waktu yang diperlukan hingga  terbentuk kekeruhan menggunakan stopwatch, diketahui semakin besar konsentrasi Na2S, semakin cepat kecepatan reaksi. Larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N yang direaksikan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N  memerlukan waktu 33,62 detik untuk terbentuk kekeruhan, sedangkan larutan Na2S 0,8 N memerlukan waktu 23,41 detik. Pada grafik Hubungan konsentrasi Na2S dapat dilihat garis yang dibentuk naik dari kiri bawah kekanan atas, ini menunjukan kecepatan reaksi semakin meningkat ketika konsentrasi Na2S ditingkatkan. Untuk menghitung nilai   dapat dihitung dengan membagikan 1 dengan waktu yang diperlukan hingga terbentuk kekeruhan.
H.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktikum dapat disimpulkan bahwa Kecepatan Reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu.
Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar. Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. Dan kecepatan reaksi juga akan meningkat ketika suhu meningkat. Adapun -faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah Suhu, Konsentrasi, Luas Permukaan, Katalisator, dan Waktu.